Jumat, 18 Februari 2011

2 Negro

Baru-baru ini di Atlantic City - AS, seorang wanita memenangkan
sekeranjang koin dari mesin judi. Kemudian ia bermaksud makan malam
bersama suaminya. Namun, sebelum itu ia hendak menurunkan sekeranjang koin
tersebut di kamarnya. Maka ia pun menuju lift.



Waktu ia masuk lift sudah ada 2 orang hitam di dalamnya. Salah satunya
sangat besar . . . Besaaaarrrr sekali. Wanita itu terpana. Ia berpikir,
"Dua orang ini akan merampokku." Tapi pikirnya lagi, "Jangan menuduh,
mereka sepertinya baik dan ramah."
Tapi rasa rasialnya lebih besar sehingga ketakutan mulai menjalarinya. Ia
berdiri sambil memelototi kedua orang tersebut. Dia sangat ketakutan dan
malu. Ia berharap keduanya tidak dapat membaca pikirannya, tapi Tuhan,
mereka harus tahu yang saya pikirkan!

Untuk menghindari kontak mata, ia berbalik menghadap pintu lift yang mulai
tertutup. Sedetik . . . dua detik . . . dan seterusnya. Ketakutannya
bertambah! Lift tidak bergerak! Ia makin panik! Ya Tuhan, saya
terperangkap dan mereka akan merampok saya. Jantungnya berdebar, keringat
dingin mulai bercucuran.

Lalu, salah satu dari mereka berkata, "Hit the floor" (Tekan Lantainya).
Saking paniknya, wanita itu tiarap di lantai lift dan membuat koin
berhamburan dari keranjangnya. Dia berdoa, ambillah uang saya dan
biarkanlah saya hidup.
Beberapa detik berlalu. Kemudian dia mendengar salah seorang berkata
dengan sopan, "Bu, kalau Anda mau mengatakan lantai berapa yang Anda tuju,
kami akan menekan tombolnya." Pria tersebut agak sulit untuk mengucapkan
kata-katanya karena menahan diri untuk tertawa.

Wanita itu mengangkat kepalanya dan melihat kedua orang tersebut.
Merekapun menolong wanita tersebut berdiri. "Tadi saya menyuruh teman saya
untuk menekan tombol lift dan bukannya menyuruh Anda untuk tiarap di
lantai lift," kata seorang yang bertubuh sedang.

Ia merapatkan bibirnya berusaha untuk tidak tertawa. Wanita itu berpikir ,
"Ya Tuhan, betapa malunya saya. Bagaimana saya harus meminta maaf kepada
mereka karena saya menyangka mereka akan merampokku." Mereka bertiga
mengumpulkan kembali koin-koin itu ke dalam keranjangnya.

Ketika lift tiba di lantai yang dituju wanita itu, mereka berniat untuk
mengantar wanita itu ke kamarnya karena mereka khawatir wanita itu tidak
kuat berjalan di sepanjang koridor. Sesampainya di depan pintu kamar,
kedua pria itu mengucapkan selamat malam, dan wanita itu mendengar kedua
pria itu tertawa sepuas-puasnya sepanjang jalan kembali ke lift.

Wanita itu kemudian berdandan dan menemui suaminya untuk makan malam.
Esok paginya bunga mawar dikirim ke kamar wanita itu, dan di setiap kuntum
bunga mawar tersebut terdapat lipatan uang sepuluh dolar.
Pada kartunya tertulis: "Terima kasih atas tawa terbaik yang pernah kita
lakukan selama ini."

Tertanda:
Eddie Murphy
Michael Jordan
(Eddie Murphy adalah bintang film Holywood, dan Michael Jordan adalah
bintang basket NBA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar